Nama :
Dian Junaidi
NPM :
21210963
Kelas : 4EB19
Sistem akuntansi sebuah negara
dibentuk oleh lingkungan tempat perusahaan tersebut beroperasi. Banyak variabel
yang dibahas, termasuk pendanaan eksternal, keterkaitan politik dan ekonomi
dengan negara lain. Sistem legal, tingkat inflasi, ukuran dan kompleksitas
bisnis, kecanggihan manajemen dan komunitas finansial, serta tingkat pendidikan
secara umum. Berikut adalah perbandingan antara lingkungan Amerika Serikat dan
Jepang dengan menggunakan variabel- variabel tertentu.
Variabel
|
Amerika Serikat
|
Jepang
|
Pendanaan eksternal
|
Pasar modal
|
Bank
|
Keterkaitan politik & ekonomi
dengan negara lain
|
Dipengaruhi Inggris
|
Dipengaruhi Jerman, lalu AS
setelah PD II
|
Sistem hukum
|
Common Law
|
Code Law
|
Level Inflasi
|
Rendah
|
Rendah
|
Ukuran & Kompleksitas
lingkungan bisnsi
|
Besar & kompleks
|
Besar & Kompleks
|
Kecanggihan manajemen &
komunitas finansial
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Tingkat pendidikan secara umum
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Nilai Budaya
Sistem akuntansi juga dipengaruhi
oleh budaya dan nilai yang terjadi dalam masyarakat. Mengetahui orang lain
dapat membantu kita memahami sistem akuntansi mereka. Nilai didefinisikan
sebagai kecendrungan untuk memilih satu posisi hubungan dengan orang lain.
Salah satu dimensi budaya akan
dibahas bagaimana tanggapan masyarakat terhadap ketidakpastian dan ambiguitas.
Budaya yang tidak menyukai ketidakpastian akan tergantung pada institusi untuk
mempertahankan keseragaman, dan menyimpan dari sebuah norma atau aturan adalah
hal yang sangat tidak disarankan. Aturan membuat masyarakat merasa nyaman
karena aturan menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi apapun,
sehingga ketidakpastian dan ertimbangan dapat dihindari, kebalikannya adalah
masyarakat yang lebih menghargai praktik daripada teori dan mengizinkan adanya
perkecualian aturan. Nilai budaya dapat diartikan dengan Nilai akuntansi. Yang
dapat memberi pandangan kepada kita mengenai sistem akuntansi, praktik
pengukuran, dan pengungkapan dalam suatu negara
Fair Presentation/Full Disclosure
|
Legal Compliance
|
Inflation Adjusted
|
Profesionalisme
|
Pengendalian berdasar UU
|
Pengendalian berdasar UU
|
Fleksibilitas
|
Keseragaman
|
Keseragaman
|
Optimisme
|
Konservatisme
|
Konservatisme
|
Transparansi
|
Kerahasiaan
|
Kerahasiaan
|
Nilai Akuntansi
Ulasan nilai akuntansi dalam bahasan
ini tidak dimaksudakan sebagai ulasan yang lengkap, tetapi disajikan sebagai
representasi dari nilai yang memengaruhi perkembangan sistem akuntansi dan
praktik pengukuran dan pengungkapan:
·
Profesionalisme Vs Pengendalian
berdasarkan undang- undang
·
Keseragaman Vs Fleksibilitas
·
Konservatisme Vs Optimisme
·
Rahasia Vs Transparansi
Mengetahui nilai akuntansi suatu
negara dapat membantu kita menginterprestasikan dan memahami pelaporan keuangan
perusahaan yang beroperasi dalam negara tersebut. Tujuannya adalah agar dapat
menganalisis secara realistis setiap laproran keuangan perusahaan
multinasional, selaras dengan praktik bisnis dan akuntansi nasional dalam
lingkungan operasi tersebut.
Salah satu nilai akuntansi adalah
preferansi antara pertimbangan profesional yang independen dengan pengendalian
berdarsakan undang- undang. Preferensi atas pertimbangan profesional konsisten
dengan preferensi terhadap individualisme dan subyektivitas. Nilai ini dapat
kita temukan dalam sistem akuntansi dalam negara yang termasuk model fair
presentation/ full disclosure.
Nilai akuntansi kedua yang
memengaruhi sistem pelaporan keuangan adalah keseragaman versus fleksibilitas.
Masyarakat yang mengargai keseragaman menunjukkan preferensi atas
diterapkannya praktik akuntansi yang seragam. Sementara masyarakat yang
menghargai fleksibilitas, memperhitungkan kondisi spesifik yang dihadapi setiap
perusahaan. Ada kaitan antara nilai akuntansi dan nilai budaya sehubungan dengan
ketidakpastian/ keseragaman ditemukan dalam praktik akuntansi model code law
compliance dan model inflation adjusted, sementara fleksibilitas
tampak dalam praktik akuntansi model fair presentation/ full disclosure.
Nilai akuntansi konservatisme berhubungan
dengan pengukuran informasi akuntansi dan bermanifestasi dalam preferensi
terhadap pendekatan pengukuran sebagai salah satu cara menghadapi
ketidakpastian dimasa yang akan datang. Optimisme lebih bertoleransi
pada ketidakpastian dalam praktik pengukuran. Negara yang masuk dalam model fair
presentation/ full disclosure cenderung memilih pendekatan pengukuran yang
lebih opti,is daripada negara yang masuk kategori logal compliance dan inflation
adjusted. Perbedaan pendekatan tersebut merupakan konsekuensi dari
keberagaman penyedia modal dan tuntutan pengguna, serta akibat pengaruh hukum
pajak yang berlaku.
Nilai akuntansi terakhr yang akan
dibahas adalah rahasia versus transparasi, terkait dengan praktik pengungkapan.
Negara dalam kategori legal compliance dan inflation adjusted lebih
memilih kerahasiaan dan cenderung membatasi pengungkapan informasi kepada
manajemen dan penyandang dana. Kerahasiaan dan konservatisme merupakan dua hal
yang saling berkaitan, dan keduanya juga memicu pendekatan yang hati- hati
dalam pelaporan seperti di jepang. Negara dengan model faik presentation/
full disclosure mengungkapkan informasi lebih banyak dan memilih pendekatan
pelaporan keuangan dengan tanggungjawab kepada publik sebagai respon kepada
penyedia modal.
Peluang dan Tantangan dalam Analisis
Lintas Batas
Analisis keuangan lintas batas
mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang
sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan
undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk
menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat
efektif si satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para
analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian keuanga
internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya
proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya
daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah
besar perbedaan dalam perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada.
Banyak negara termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya keras
untuk memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan
publik. Demikian pula akses terhadap informasi yang tersedia bebas dan cukup
relevan untuk analisis keuangan telah meningkat secara dramatis dengan
penyebarluasan informasi perusahaan melalui internet.
Terlepas dari kontradiksi yang masih
terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional
semakin menurun dan pandangan analis secara umum masih positif. Globalisasi
pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah
nasional, bursa efek dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor, dan
kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama- sama
kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik
pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam
akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut mengaburkan
perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah.
Daripada menyeimbangkan pemilihan saham diantara negara- negara dengan mata
uang kuat dan lemah, manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk
memilih perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal.
Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang
relevan.
Kerangka Dasar Analisis Usaha
Palepu, Bernard, dan Healy membuat
suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan
menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap
analisis, yaitu:
1. Analisis
strategi usaha
2. Analisis
Akuntansi
3. Analisis
Keuangan
4. Analisis
Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing
tahap tergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat
diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga,
analisis kredit, analisis merger dan akuisisi.
Analisis Strategi Usaha
Internasional
Analisis strategi usaha merupakan
langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnyaterkait
dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengindentifikasikan faktor pendorong laba
dan risiko usaha utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk
membuat peramalan yang lebih realistis. Analisis strategi usaha meliputi
pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara
dengan staff perusahaan, analis dan profesional keuangan lainnya. Sumber
informasi tambahan seperti World Wide Web, kelompok dagang. Pesaing, konsumen,
reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis menjadi semakin umum. Akurasi,
keandalan, dan relevansi masing- masing jenis informasi yang dikumpulan juga
perlu di evaluasi
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit
dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makroekonomi. Pemerintah negara- negara maju kadang
menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara
menunda penerbitan statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau
terkadang memalsukan angka tersebut. Demikian halnya dengan memperoleh
informasi industri di banyak negara sangat sulit dan kualitas informasi yang
berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat rendah di banyak negara.
Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan
memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan meseka
secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi Untuk Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya
untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset
tradisional menjadi sulit dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang
cepat terhadap informasi yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau
sulit diperoleh.
Informasi negara dapat ditemukan
dalam “siaran internasional” yang disbarkan oleh kantor akuntan besar, bank,
dan broker. Federasi Internasional Bursa Efek (http://www.fibv.com) dan Federasi Bursa Efek
Eropa (http://www.fese.be).
Newsletter internasional yang informatif dari majalah Accountancy, The
Economist, Financial Analyst Journal, dan euromoney menyediakan
artikel yang relevan untuk melakukan analisis keuangan internasional.
Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah
untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan
realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi
akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi
suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen.
Para manajer diperbolehkan untuk
membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena mereka yang
paling tahu banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka.
Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan
manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi
dan keadaan suatu perusahaan.
Healy dan rekan menyarankan proses
untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi perusahaan
1. Indentifikasi
kebijakan akuntansi
2. Analisis
fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasi
strategi akuntansi
4. Evaluasi
kualitas pengungkapan
5. Indentifikasi
potensi terjadinya masalah
6. Buat
penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan analisis
akuntansi internasional
1. Perbedaan
antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas
audit. Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang
lingkup direksi manajemen atas pelaporan keuangan.
2. Kesulitan
dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan antar negara dalam
kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis.
Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasa dan penegakan aturan, dan ruang
lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
Saran untuk Para Analis
Para analis harus sesering mungkin
bertemu dengan manajemen untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan
kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaan di negara berkembang sangat
tertutup dan para manajer mungkin tidak memiliki insentif yang kuat untuk
melakukan pengungkapan yang lengkap dan kredibel.
Akhirnya, teknologi komunikasi
seperti World Wide Web memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh
tahap riset keuangan. Banyak perusahaan dan negara sekarang telah memiliki
situs web yang membuat setiap orang yang tertarik menjadi lebih mudah untuk
memperoleh informasi.
Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk
menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus
kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis
rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar
waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau perbandingan rasio terhadap
beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada
laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar
yang di klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi, dan pendanaan, serta
pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik
untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Terdapat dua masalah dalam
menganalisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama, apakah
perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang
signifikan dalam angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara
yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi
persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi interprstasi ukuran akuntansi dan
rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan besar antarnegara
dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan
lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.
|
Analisis Arus Kas
Analisis arus kas memberikan masukan
mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan . laporan arus kas sangat
mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi
di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan dengan
arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak
terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan
ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering
kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus
kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak
mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme untuk Mengatasinya
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran
akuntansi asing menurut sekelopok prinsip yang diakui secara internasional,
atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan
pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan
membatasi analisis mereka terhadap perusahaan yang berlokasi di negara- negara
tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney
menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan
perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Algoritma penyajian ulang relatif
sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan
pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling material, dimana tersedia
cukup informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat diandalkan.
Analisis Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap
peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan
mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha,
catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis
merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian
digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Para pakar dalam penialaian
internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan
analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah anda pelajari
di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri”. Fluktuasi kurs,
perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar
modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
peramalan dan penilaian internasional.
Isu Lebih Lanjut
Keempat tahap analisis usaha
dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
1. Akses
informasi
2. Ketepatan
waktu informasi
3. Hambatan
bahasa dan terminologi
4. Masalah
mata uang asing
5. Perbedaan
dalam jenis dan format laporan keuangan
Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan
dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber informasi dalam jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide
Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan
tahunannya tersedia secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan
lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan
dokumen.
Banyak database komersial
menyediakan akses terhadap data keuangan dan pasar saham ribuan puluhan ribu
perusahaan diseluruh dunia. Perusahaan yang tercakup dalam database komersial
ini umumnya perusahaan besar yang laporan keuangannya menarik perhatian para
pengguna dan investor.
Sumber informasi lain yang juga
berharga adalah publikasi pemerintah, organisasi riset ekonomi, organisasi
internasional PBB, organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan,
laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang
menyangkut lapran akuntansi berbeda- beda di tiap negara. Jangka waktu
pelaporan keuangan dapat di estimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal
sebuah perusahaan dengan tanggal laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap
sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali
tersedia untuk masyarakat umum. Tabel rata2 penundaan tanggal akhir tahun &
tanggal laporan auditor:
Jumlah
Hari
|
Negara
|
1-30
|
Tidak
ada
|
31-60
|
Brasil,Kanada,Meksiko,Korea
Selatan,Taiwan,USA
|
61-90
|
Argentina,Australia,Denmark,Jepang,Belanda,Singapura,Spanyol,Inggris
Raya
|
91-120
|
Perancis,
Jerman, Hongkong
|
121
lebih
|
Pakistan
|
Forst mencatat perbedaan
internasional lebih lanjut dalam ketepatan waktu siaran pers yang menyangkut
laba. Ia mendefinisikan jangka waktu sebagai rata- rata jumlah hari antara
akhir tahun fiskal suatu perusahaan dan tanggal siaran pers. Perbedaan dalam
ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan
keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan yang
memiliki lingkungan yang senantiasa berubah- ubah. Agar penilaian yang
dilakukan bermakna, diperlukan penyesuaian terus- menerus atas jumlah yang
dilaporkan, dengan menggunakan alat konvensional ataupun tidak konvensional.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Sebagian besar perusahaan diseluruh
dunia menetapkan dominasi akun keuangan dalam mata uang domisili nasional
mereka dan membuat para analis menghadapi dua permasalahan, yaitu: 1. Berkaitan
dengan kemudahan pembaca, 2, menyangkut isi informasi. Bagi seorang pembaca
yang terbiasa dengan dolar akan kebingungan apabila dinyatakan dengan euro.
Cara untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo mata uang asing
kedalam mata uang domestik. Penggunaan kurs untuk mentranslasikan akun- akun
dalam mata uang asing dapat mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam
mata uang lokal.
Meskipun lebih disukai untuk
melakukan analisis laporan keuangan luar negeri dalam mata uang lokal, kita
lebih menyukai penggunaan kurs tahun terakhir sebagai kurs translasi kemudahan
bagi para pembaca yang lebih menyukai angka dalam mata uang domestik. Apabila
laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam
melihat akun- akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal
umum, maka dapat timbul gambaran sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus,
perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali
menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan
peristiwa yang mendasarinya.
Perbedaan dalam Format Laporan
Format neraca dan laporan laba rugi
berbeda- beda disetiap negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional juga
cukup banyak terjadi. Buku acuan Transactional Accounting dapat
digunakan secara lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di tiap-
tiap negara. Meski menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu
penting karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip diseluruh dunia.
Dengan demikian, kebanyakan perbedaan biasanya dapat direkonsiliasikan dengan
sedikit usaha.
Hambatan Bahasa dan Terminologi
perbedaan bahasa antarnegara dapat
menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan
perusahaan yang berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa
inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun
demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di
perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu
substansial yang dihadapi para pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin
isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan
menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selama
beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan
kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak
perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk
memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel
Sumber:
Choi,
Frederick D.S., and Gary K. Meek, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2,
Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta. (Bab 9, halaman 105- 140)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar