Nama : Dian Junaidi
NPM : 21210963
Kelas : 4EB19
Transaksi
Valas (Valuta asing)
menyebabkan timbulnya aksposur valas, yang disebabkan karena terjadinya
perubahan kurs. Eksposur valas yaitu aksposur transaksi, eksposur translasi,
dan eksposur ekonomi, mempunyai substansi ekonomi yang harus diplaporkan pada
laporan keuangan. 6.1. Pasar Valas dan Kurs Pasar valas merupakan mekanisme
melalui yang mana valuta suatu negara ditukarkan dengan valuta negara lain,
kurs antar valuta ditetapkan, dan transaksi antar valas diselesaikan. Dalam hubungannya
dengan lokasi fisik, pasar valas bertebaran di seluruh dunia dan eksis jika
individu-individu atau institusi-institusi saling bertukar valuta dari negara
yang berbeda-beda. Dalam hubungannya dengan waktu eksekusi, transaksi valas
dapat terjadi di Spot market dan forward market. Spot market meliputi pembelian
dan penjualan valas yang sangat segera dilaksanakan. Untuk transaksi kecil di
pasar retail, penyelesaiannya adalah segera, sedangkan untuk transaksi besar di
wholesale market butuh waktu sampai dua hari bisnis. Dalam forward market, para
partisipan mengadakan kontrak pada hari ini untuk penyerahan,/penerimaan valas
pada waktu mendatang. Perbedaan antara kurs sekarang( spote rate) dan kurs masa
mendatang( forward rate) disebut premi (premium) jika kurs mendatang lebih
mahal disbanding dengan kurs sekarang, dan disebut dikon (discount) jika
sebaliknya. Sistem moneter dunia terbentuk dari banyak valuta nasional. Pada
saat kurs mudah goyah (volatile), penting bagi para manajer untuk waspada terhadap
resiko valas dan mengmbil langkah-langkah yang cukup untuk mengatasinya. Daya
saing perusahaan terlibat dalam bisnis internasional dapat dipengaruhi oleh
fluktuasi kurs. Eksposur Valas Eksposur valas merupakan sebuah ukuran terhadap
potensi perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar sebuah perusahaan
yang disebabkan oleh perubahan kurs. Eksposur valas secara konvensional
diklasifikasi menjadi 3 tipe: 1. Eksposur translasi atau eksposur akuntansi
Merupakan potensi peningkatan atau penurunan nilai bersih perusahaan induk dan
laba bersih yang dilaporkannya, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs sejak
tanggal laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya. Tujuan utama
translasi adalah untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian, translasi juga
membantu dalam mengevaluasi kinerja semua perusahaan afiliasi dimanapun dengan
mengubah angka-angka laporan ke dalam sebuah valuta umum ( yaitu valuta
perusahaan induk). 2. Eksposure transaksi Berkaitan dengan sensitifitas arus
kas kontraktual yang dinyatakan dala valas terhadap perubahan kurs yang diukur
dalam valuta domestic perusahaan tersebut. Eksposur transaksi dapat timbul
karena transaksi-transaksi berikut: a. Membeli atau menjual barang secara
kredit b. Meminjam atau meminjamkan dana dalam valas c. Terikat kontrak untuk
membeli/menjual valas pada tanggal tertentu di masa mendatang d. Transaksi lain
untuk mendapatkan asset atau utang yang dinyatakan dalam valas. 3. Eksposur
ekonomi/operasi Menaksir dampak perubahan kurs di masa mendatang terhadap operasi
perusahaan dan posisi kompetitifnya terhadap perusahaan-perusahaan lain.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi langkah-langkah strategis yang dapat
diambil perusahaan untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai perusahaan
tersebut terhadap perubahan kurs yang tidak diduga. Eksposur ini bersifat
subyektif karena adanya ketidakpastian yang lebih besar dari variabel-variabel
ekonomi dalam jangka panjang. Akuntansi Untuk Fluktuasi Kurs Perusahaan yang
terlibat dalam bisnis global menghadapi resiko terjadinya laba atau rugi dari
fluktuasi kurs. Tetapi untuk memahi hal tersebut ada manfaat untuk membedakan
antara transaksi asing dan transaksi valas karena tidak semua transaksi asing
dinyatakan dalam valas, sehingga tidak setiap transaksi asing merupakan
transaksi valas. Penting untuk dipahami bahwa terdapat perbedaan atara laba dan
rugi transaksi dan laba dan rugi translasi. Laba dan rugi transaksi direalisasi
dan mempengaruhi arus kas perusahaan. Dibandingkan dengan jumlah rupiah yang
diterima seandainya dibayar tunai, jumlah tersebut dapat sama besar, lebih
besar atau lebih kecil. Potensi inilah yang disebut eksposur transaksi.
Perlakuan akuntansi terhadap laba dan rugi transaksi valas yaitu laba dan rugi
tersebut harus dimasukkan ke dalam laporan hasil usaha dan mempengaruhi laba
pada periode terjadinya laba dan rugi transaksi tersebut. Akuntansi Transaksi
Valas Dalam transaksi valas salah satu isu akuntansinya adalah bagaimana
transaksi tersebut harus dicatat dalam melaporkan valuta pada tanggal
terjadinya transaksi dan pada saat penyelesaiaan. Dalam transaksi tunai,
terdapat persetujuan umum bahwa transaksi harus dicatat dengan menggunakan kurs
pada tanggal transaksi( spot exchange rate). Tetapi dalam transaksi kredit ada
2 lagi isu akuntansi yang muncul, salah satunya adalah bagaimana melaporkan
penyesuaian kurs pada tanggal pelaporan keuangan. Ada 2 pandangan mengenai
apakah transaksi harus dianggap sebagai sebuah transaksi tunggal atau 2 buah
transaksi : Pendekatan Transaksi Tunggal Pandangan yang digunakan adalah bahwa
hanya ada satu transaksi ekonomi yang dicatat yaitu transaksi
penjualan/pembelian. Sedangkan pelunasan utang atau penerimaan pelunasan
piutang valas dianggap sebagai bagian esensial dari transaksi ekonomi untuk menjual
atau membeli barang atau jasa. Pendekatan Transaksi Ganda Dalam pendekatan ini
utang dan piutang dianggap sebgai sebuah transaksi kedua yang berbeda atau
terpisah dari transaksi asli yang berupa pembelian atau penjualan barang atau
jasa. Dalam pendekatan ini manajemen tidak dapat memperkirakan besarnya kurs
pada tanggal penyelesaian transaksi. Akuntansi Translasi Valas Pada transaksi
kredit menimbulkan masalah mengenai bagaimana melaporkan perubahan kurs, antara
kurs pada tanggal transaksi dan kurs pada tanggal penyelesaian. Ada 2 pendapat
mengenai hal ini: - pendapat pertama dilakukan penyesuaian. Alasannya : laporan
keuangan harus mencerminkan kondisi keuangan pada tanggal transaksi atau
tanggal penyesuaian. - Pendapat kedua, tidak dilakukan penyesuaian, kurs
tanggal transaksi dan kurs tanggal neraca, seperti halnya dengan kurs pada
tanggal transaksi adalah tidak nyata dan tidak direalisasi akan berubah menjadi
kurs nyata dan akan direalisasi pada tanggal penyelesaian. Ada 4 metode untuk menstralai valas yaitu: Metode
Current Rate Pada metode ini semua item neraca ( kecuali modal)ditranslasi pada
kurs sekarang, Sedangkan akun modal saham dan agio modal ditranslasi pada kurs
historis. Pada metode ini laba dan rugi translasi valas tidak mempengaruhi
laporan hasil usaha, serta tidak memperhatikan perbedaan sifat asset dan utang
atau lama waktu atau durasi. Metode Temporal Pada metode ini, basis pengukuran
asset atau kewajiban menentukan besarnya kurs yang digunakan dalam translasi
dan Sebagian besar pendapatan dan biaya ditranslasi dengan kurs rerata perode
terkait. Metode ini dapat digunakan untuk setiap basis ukuran( kos historis,
harga pengganti sekarang atau haraga pasar sekarang). Metode Current/
Non-Current Prinsip-prinsip yang mendasari adalah asset dan utang harus
ditranslasi berdasarkan saat jatuh temponya. Serta berbasis pada klasifikasi
aktifa dan utang yang sepenuhnya tidak berkaitan dengan pengaruh ekonomi dari
fluktuasi kurs terhadap aktifa dan utang. Metode Moneter / Non-Moneter Semua
item moneter sperti ( kas,utang dan piutang) pada neraca sebuah perusahaan anak
diluar negeri ditranslasi pada tariff kurs sekarang, karena metode ini
berpersepsi bahwa item-item tersebut terpengaruh oleh resiko kurs. Sebagian
besar item laporan hasil usaha di translasi pada kurs rerata untuk periode
tersebut.
Sumber
:
Buku:
Sunardi dan Nanang Sunyoto.2011.Akuntansi Internasional.Amara Book:Yogyakarta
http://lisnaazah.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar